Selasa, 20 November 2012 0 komentar

yang katanya hari sumpah pemuda


pada tanggal ini aku buka akun FB dan banyak sekali yang pasang status tentang sumpah pemuda. aku jadi lihat kalender. untung, aku masih ingat pelajaran sejarah SD, 28 Oktober 1928.
  Hari ini hari minggu tanggal 28 oktober. Orang indonesia menamai hari ini adalah hari sumpah pemuda. Ya karena pada 84 tahun lalu terjadi pendeklarasian sumpah pemuda-pemuda jaman itu mengenai rasa nasionalisme pada tanah air. Kalau ditanya isi sumpahnya seperti apa, aku juga lupa. Yang aku ingat hanya intinya yaitu berbangsa satu bangsa indonesia, bertanah air satu indonesia dan berbahasa satu bahasa indonesia, ya kurangnya seperti itu. Tapi lebih dari itu adalah aplikasi yang harus kita lakukan sekarang sebagai seorang pemuda. Maknanya , seperti itu. Tapi kebanyakan orang, mungkin juga aku yang tidak terlalu paham bagaimana caranya kita mengaplikasikan sesuatu dari sebuah sejarah, meneruskan cita-cita lebih tepatnya. Mungkin setahuku, kita bisa lakukan dengan belajar dan menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh bagi pelajar, bekerja dengan jujur bagi pegawai, bertindak dengan amanh bagi para pemimpin. Terdengar simpel, tapi luar biasa susah. Karena itu semua perlu perjuangan, sama seperti para kakek nenek moyang kita memperjuangkan negara indonesia. Dan itu baru dinamakan perjuangan. Meski beda jaman dan lawan, tapi memilki esensi yang sama. Kalau dulu memerangi penjajah, kalau sekarang, juga sama melawan penjajah, tapi penjajah yang ada dalam diri sendiri, lebih tepatnya hawa nafsu. Nah, sekarang mulai ketahuan dimana pangkal musuh kita sebenarnya. Yup, diri kita sendiri.
Sebagai seorang pemuda kita harus memilki jiwa nasionalisme. Nasionalisme itu akan memperteguh kecintaan kita pada tanah air. Kalau sudah dihinggapi rasa nasionalisme yang kuat akan ada semangat yang menggebu-gebu terhadap bangsa kita. Dan itu sangat diperlukan dalam melakukan pembangunan bangsa. Karena dengan rasa semangat yang tinggi, maka jiwa akan terasa lebih hidup dan mampu bergerak sekuat mungkin. Terutama bergerak melawan hawa nafsu itu. Nah, salah satunya dengan memperingati sejarah bangsa bisa membantu membangun rasa nasionalisme. Apalagi kalau ditambah mengunjungi museum-museum atau baca kembali cerita sejarah. Terlepas dari cerita sejarah yang kontrovesi atau apalah, yang penting kita ambil esensinya. Selain itu juga dengan menyanyikan lagu-lagu nasional dengan penuh pengahyatan dapat menumbuhkan nasionalisme yang biasanya menjalar seluruh tubuh ketika lagu dinyanyikan, apalagi diiringi musik dan dinyanyikan bersama sebagai paduan suara. Wah, bergetar rasanya.
Peringatan seperti ini meski kadang hanya sebatas formalitas tapi amat sangat penting dalam memajukan suatu bangsa. Seperti yang Bung Karno pernah bilang bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa pada sejarahnya. Karena sejarah dipelajari untuk menjadi gambaran prilaku di masa depan. Dengan membandingkan antara dua kondisi yang sudah terpaut waktu itu. Tapi kembali lagi, meski berbeda jaman tetap memilki esensi sama. Begitulah fungsi sejarah pada umumnya.
Kita pun akan jadi sejarah kawan. Maka , cerita apa yang ingin kau torehkan di masa depan, dimana anak cucu kita akan mengenangnya. Sejarah yang bagus dan penuh perjuangan akan jadi kebanggaan bagi mereka kelak. Itu akan jadi pemicu bagi mereka untuk semakin maju lagi. Seperti kita sekarang, mari kita jadikan sejarah bangsa yang penuh dengan perjuangan sebagai tolok ukur perjuangan kita di masa sekarang ini. Selalu ingat, bahwa kakek nenek moyang kita itu, yang berjuang sampai berdarah-darah itu adalah untuk mempersiapkan sebuah masa depan, dan masa depannya adalah kita. Kita bisa hidup nyaman, bahkan bisa lahir ke dunia, salah satunya karena perjuangan mereka di masa lalu. Tak terbayang kan senadainya indonesia masih dijajah dan timbul peperangan?
Jadi anak muda sekarang jangan jadi kacang yang lupa kulitnya. Untuk itu kenapa pelajaran sejarah masih itu-itu aja dari SD sampai SMA. Meski kadang pelajaran sejarah terkenal dengan kejenuhannya, tapi jadikan moment hari-hari besar nasional terutama peringatan kebangsaan sebagai moment peduli sejarah. Dan karena peduli itulah kamu mau belajar dari sejarah untuk bisa memperbaikinya dan menjadi lebih baik di masa sekarang dan masa depan.
(Run Iskandar, 28 Oktober 2012)

Selasa, 20 November 2012 0 komentar

terus bergerak

selamat pagi!
meski hujan semalaman namun matahari pagi ini tampil cukup cerah. aku coba kembali berdayakan ini blog. masuki-masukin artikel yang belum sempat aku posting karena belakangan ini si malas meramati pintu masuk blog (kata baru, meramati).
dalam hal menulis , aku ini masih super labil. kadang rajin kadang malas minta ampun. tapi, jiwa seorang pemenang haruslah bisa melawan hawa nafsu. musuh terdekat sekaligus pahlawan terhebat adalah diri kita sendiri. jadi pandai-pandailah mengenali diri kita, sifat kita, dan jiwa kita. karena tak sedikit orang yang tak paham apa mau dirinya yang sebenarnya.(sambil nunjuk)
ya, kan namanya juga belajar. bisa jadi dari apa yang kita katakan atau sarankan pada orang lain, sebenarnya itu sebagai pengingat untuk diri kita sendiri. biasanya kalau mengatakan pada orang lain suka ada pertanyaan balik, apakah kita sudah benar berkata demikian? meski faktanya tidak sesuai dengan apa yang kita katakan, tapi itu jadi memotovasi kita untuk mengarah pada apa yang kita katakan itu. setidaknya ada rasa malu saat akan mengatakannya lagi.
meski apa yang aku tulisakan agak belepotan. tapi aku akan tetap usahakan untuk menulis meski sedikit dan kacau. karena dari kesalahan pasti ada pembelajaran. yang penting kita terus bergerak. lambat laun kita akan temukan irama nyaman kehidupan kita.
jadi, teruslah bergerak untuk terus belajar.
semangat!

Selasa, 20 November 2012 0 komentar

mengutamakan pendidikan untuk mengubah bangsa



Kamis 4 Oktober 2012 Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) mengadakan seminar jurnalistik dan pendidikan dengan tema “Peran Jurnalis Dalam Persfektif Dunia Pendidikan” Bertempat di gedung Islamic center (IC) Ciamis. Seminar tersebut dihadiri oleh seribu orang peserta yang terdiri dari guru-guru(SD, SMP, SMA), humas pendidikan , dan tenaga kependidikan lainnya.
Para peserta yang mayoritas menggunakan batik itu sangat antusias ketika Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memasuki ruangan. Mereka berebut untuk salaman dengan orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.
Sebelumnya, ketua penyelenggara Anjar Asmara dalam sambutannya mengatakan bahwa seminar tersebut bertujuan “memanfaatkan pers dengan benar.” Dan selanjutnya dalam sambutan yang kedua  oleh wakil bupati ciamis mengatakan “mengharapkan penduduk yang berbasis IMTAK dan IPTEK”. Secara tidak langsung menegaskan mengenai pentingyan pemahaman pengetahuan dalam menggunakan pers secara benar sehingga pemanfaatan pers yang disalah gunakan dapat dikurangi atau bahkan ditiadakan. Pemahaman tersebut tidak akan tercipta secara nyata tanpa adanya keikutsertaan pendidikan. Seperti yang dipaparkan Gubernur Jawa Barat dalam sambutannya, “kemajuan bangsa berawal dari kemajuan pendidikan.”  Jadi pendidikan menjadi dasar dalam pengembangan pers.  Selain itu, Beliau juga menambahkan bahwa media harus menjadi pendidik bagi masyarakat.
Dalam menangani berbagai masalah yang banyak dipengaruhi faktor media. Gubernur sangat menekankan pendidikan sebagai benteng pertahanannya. Tidak hanya melalui pendidikan formal namun pemberdayaan pendidikan non formal pun sangat di tekankan.
Setelah pemberian sambutan seminar di Islamic Center Ciamis. Pak Gubernur kembali mengisi kuliah umum di Universiats Galuh Ciamis. Kuliah dengan tema “Pengembangan Kewirausahaan Di Kalangan Mahasiswa Menyongsong Era Global”. Dalam menyampaikan materinya, beliau sangat interaktif terhadap mahasiswa. Mengedepankan pembahasan-pembahasan yang sesuai dengan porsi anak muda.
Selepas makan siangnya beliau menyempatkan diri untuk mengobrol dengan pers mahasiswa dan organisasi. Beliau menyampaikan, “orang-orang miskin yang tidak berkembang itu ternyata sebelum berstatus miskin sudah berkarakter miskin.” Maka dapat disimpulkan bahwa karakter lah yang menjadi tolak ukur seseorang dapat dikatakan miskin atau kaya. Seperti jawaban sebelumnya, pendidikan dan pengetahuan lah  yang dapat mengantarkan pada pemahaman. Dan pemahaman akan membentuk karakter. Dan Karakter lah yang dapat mengubah paradigma buruk menjadi baik. Pendidikan sangat di perlukan sebagai proses pembentukan karakter. Khususnya bagi remaja. Yang mana pembentukan pola pikirnya masih berkembang.
(Run Iskandar, 4 Oktober 2012)
Senin, 19 November 2012 0 komentar

gerimis yang jatuh dan berbunyi lembut

hahhhhh........sudah lama aku tidak memberdayakan blogku ini. tidak ada sarang laba-labanya saja sudah untung. huaahhhhhhh
jujur saja hari ini cukup penat buatku. ada beberapa rencana yang sudah aku susun namun berantakan. dan tempat pelarianku sekarang ini adalah perpustakann daerah. belakangan ini aku sering nongkrong di tempat ini, sendirian.

saat aku mulai menulis, gerimis turun.......

siang ini bersama gerimis yang berbunyi lembut.
ia jatuh jatuh ke tanah seperti umur.
bermain-main dengan angin yang mengirim wangi tanah basah, jalanan basah, rumput basah.
keciap burung timbul tenggelam,
mereka berlarian,
berlari menikmati atau berlari pergi.
gerimis yang jatuh jatuh menimpa genting yang berbunyi lembut.
ia tak sekasar hujan apel, permen, atau bahkan hujan uang receh.
ia berirama lembut, tenang, dan bernyanyi dalam hati.
menggumamkan riakan-riakan yang jatuh ke jalan, membentuk lingkaran kecil dan hilang begitu saja, ditimpa lagi, hilang, begitulah seterusnya sampai awan benar-benar habis.
gerimis yang jatuh jatuh satu satu ke dalam tanah.
yang di ranting, di daun, di genting, jatuh jatuh kembali ke dalam tanah.
mereka satu satu masuk ke rongga-rongga sempit, menyebar, mangakar, membentuk koloni, diam, sembunyi, dan bereaksi.
berlari mendekati sumur-sumur, sungai-sungai, danau-danau,
menaiki pohon-pohon, daun-daun, merambat, menjalar .
mereka satu satu punya nama,
anugerah, syukur, ikhlas cinta, sayang, kasih, nikmat, pertolongan, gembira, tertawa, semangat, energi, dan makna.
dari gerimis yang berbunyi lembut.
yang jatuh jatuh dari langit.
tiba di tanganmu sebagai cinta-Nya.

-gerimis yang jatuh dan berbunyi lembut-

Run Iskandar
Ciamis 19 November 2012





 
;