pada tanggal ini aku buka akun FB dan banyak sekali yang pasang status tentang sumpah pemuda. aku jadi lihat kalender. untung, aku masih ingat pelajaran sejarah SD, 28 Oktober 1928.
Hari ini hari minggu tanggal 28 oktober. Orang
indonesia menamai hari ini adalah hari sumpah pemuda. Ya karena pada 84 tahun
lalu terjadi pendeklarasian sumpah pemuda-pemuda jaman itu mengenai rasa
nasionalisme pada tanah air. Kalau ditanya isi sumpahnya seperti apa, aku juga
lupa. Yang aku ingat hanya intinya yaitu berbangsa satu bangsa indonesia,
bertanah air satu indonesia dan berbahasa satu bahasa indonesia, ya kurangnya
seperti itu. Tapi lebih dari itu adalah aplikasi yang harus kita lakukan
sekarang sebagai seorang pemuda. Maknanya , seperti itu. Tapi kebanyakan orang,
mungkin juga aku yang tidak terlalu paham bagaimana caranya kita
mengaplikasikan sesuatu dari sebuah sejarah, meneruskan cita-cita lebih
tepatnya. Mungkin setahuku, kita bisa lakukan dengan belajar dan menuntut ilmu
dengan sungguh-sungguh bagi pelajar, bekerja dengan jujur bagi pegawai,
bertindak dengan amanh bagi para pemimpin. Terdengar simpel, tapi luar biasa
susah. Karena itu semua perlu perjuangan, sama seperti para kakek nenek moyang
kita memperjuangkan negara indonesia. Dan itu baru dinamakan perjuangan. Meski
beda jaman dan lawan, tapi memilki esensi yang sama. Kalau dulu memerangi
penjajah, kalau sekarang, juga sama melawan penjajah, tapi penjajah yang ada
dalam diri sendiri, lebih tepatnya hawa nafsu. Nah, sekarang mulai ketahuan
dimana pangkal musuh kita sebenarnya. Yup, diri kita sendiri.
Sebagai seorang pemuda kita harus memilki jiwa
nasionalisme. Nasionalisme itu akan memperteguh kecintaan kita pada tanah air.
Kalau sudah dihinggapi rasa nasionalisme yang kuat akan ada semangat yang
menggebu-gebu terhadap bangsa kita. Dan itu sangat diperlukan dalam melakukan
pembangunan bangsa. Karena dengan rasa semangat yang tinggi, maka jiwa akan
terasa lebih hidup dan mampu bergerak sekuat mungkin. Terutama bergerak melawan
hawa nafsu itu. Nah, salah satunya dengan memperingati sejarah bangsa bisa
membantu membangun rasa nasionalisme. Apalagi kalau ditambah mengunjungi
museum-museum atau baca kembali cerita sejarah. Terlepas dari cerita sejarah
yang kontrovesi atau apalah, yang penting kita ambil esensinya. Selain itu juga
dengan menyanyikan lagu-lagu nasional dengan penuh pengahyatan dapat
menumbuhkan nasionalisme yang biasanya menjalar seluruh tubuh ketika lagu
dinyanyikan, apalagi diiringi musik dan dinyanyikan bersama sebagai paduan
suara. Wah, bergetar rasanya.
Peringatan seperti ini meski kadang hanya sebatas
formalitas tapi amat sangat penting dalam memajukan suatu bangsa. Seperti yang
Bung Karno pernah bilang bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa
pada sejarahnya. Karena sejarah dipelajari untuk menjadi gambaran prilaku di
masa depan. Dengan membandingkan antara dua kondisi yang sudah terpaut waktu
itu. Tapi kembali lagi, meski berbeda jaman tetap memilki esensi sama. Begitulah
fungsi sejarah pada umumnya.
Kita pun akan jadi sejarah kawan. Maka , cerita
apa yang ingin kau torehkan di masa depan, dimana anak cucu kita akan
mengenangnya. Sejarah yang bagus dan penuh perjuangan akan jadi kebanggaan bagi
mereka kelak. Itu akan jadi pemicu bagi mereka untuk semakin maju lagi. Seperti
kita sekarang, mari kita jadikan sejarah bangsa yang penuh dengan perjuangan
sebagai tolok ukur perjuangan kita di masa sekarang ini. Selalu ingat, bahwa
kakek nenek moyang kita itu, yang berjuang sampai berdarah-darah itu adalah
untuk mempersiapkan sebuah masa depan, dan masa depannya adalah kita. Kita bisa
hidup nyaman, bahkan bisa lahir ke dunia, salah satunya karena perjuangan
mereka di masa lalu. Tak terbayang kan senadainya indonesia masih dijajah dan
timbul peperangan?
Jadi anak muda sekarang jangan jadi kacang yang
lupa kulitnya. Untuk itu kenapa pelajaran sejarah masih itu-itu aja dari SD
sampai SMA. Meski kadang pelajaran sejarah terkenal dengan kejenuhannya, tapi
jadikan moment hari-hari besar nasional terutama peringatan kebangsaan sebagai
moment peduli sejarah. Dan karena peduli itulah kamu mau belajar dari sejarah
untuk bisa memperbaikinya dan menjadi lebih baik di masa sekarang dan masa
depan.
(Run Iskandar, 28 Oktober 2012)
0 komentar:
Posting Komentar