kadang,
hati terlampau sulit
membicarakan cinta
melulu tentang manusia
bisakah sederhana,
membicarakan cinta dan detikan jam itu saja
atau udara yang tak nampak itu?
berlalu laju waktu
dengan diam bertanya di mana cinta
cinta? bahasa purba kah?
sebegitu sulit dimengerti oleh manusia
pernyataan yang dipertanyakan
sebegitu kelabu dan abu-abu kah?
cinta juga tersimpan dalam mendung awan-awan
dalam gelap malam-malam
ungkapkan sejenak:
"aku mencintaiMu sebanyak waktu
yang berlalu lebih cepat dari sedetik jarum jam itu."
Run, februari 23, 2013
sholawat ke atas Nabi............
"اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
"......عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
"اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
"......عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
hari ini tanggal merah. yang aku ingat justru itu karena aku lihat di kalender. hari apa ya? oh maulid Nabi....asik libur. itulah yang ada di pikiranku saat aku mengetahui bahwa maulid Nabi jatuh pada tanggal 24 januari 2013 dan menjadi hari libur nasional. tanpa sadar bahwa hari ini adalah tanggal 12 Robiul awal. 1442 tahun lalu Rosululloh SAW lahir ke dunia.
dulu semasa sekolah sudah dipastikan kalau hari-hari besar keagamaan seperti maulid nabi selalu ada peringatan tertentu. baik itu acara lomba-lomba keagamaan, tausiah dan lain sebagainya. dan itu setidaknya membuat saya selalu ingat dan kembali mengenang sejarah Nabi Muhammad SAW. tapi sekarang, justru saya cenderung melupakan mungkin itu terjadi karena tak ada yang mengingatkan, terlebih mungkin karena saya yang terlalu pelupa. tapi melihat temna-teman saya yang lain juga begitu jika tidak ada peringatan khusus yang berbentuk perayaan maka kita pun cenderung acuh dan hanya mengiyakan tanpa memperdalam maknanya. dari sana, saya berpikir bahwa peringatan hari maulid Nabi tak ada salahnya untuk di rayakan.
ada beberapa keyakinan yang beranggapan bahwa perayaan kelahiran Nabi dianggap berlebihan. tanpa bermaksud memihak atau menyalahkan saya hanya berpandangan menurut hemat saya dengan apa yang terjadi pada saya dan lingkungan sekitar saya.
tidak semua orang memiliki tingkat kesadaran yang sama. kadang seorang bisa ingat ketika diingatkan, sadar ketika ada yang menyadarkan. jika begitu terhadap perayaan maulid Nabi, maka tidak ada salahnya memperingatinya dengan perayaan tertentu.
namun dalam memandang perayaan tersebut khususnya di indonesia yang beragam budaya. maka banyak yang menyalah artikan perayaan tersebut dengan hal-hal yang menyimpang tanpa memerhatikan esensi dari maulid Nabi tersebut. kebanyakan masyarakat merayakan maulid Nabi dengan dasar turun temurun. padahal perayaan adat tersebut hanyalah salah satu cara dalam penyebaran agama Islam. keyakinan memang sulit untuk dihapuskan sekalipun ilmu pengetahuan sudah berkembang sedemikian pesat.
salah satunya di bulan Robiul awal ini, yang di sebut mulud dalam penanggalan jawa, banyak acara perayaan maulid Nabi salah satunya grebeg solo yang diselenggarakan oleh keraton solo. kebanyakan dari acara grebeg tersebut adalah dengan menyiapkan berbagai macam makanan yang dihias sedemikian rupa kemudian di arak keliling kota setelah itu berbagai makanan itu dibagikan ke seluruh warga yang menonton di sekitar daerah tersebut. makanan-makanan itu dipercayai membawa berkah jadi tak sempat di bagikan seluruh warga justru berebut untuk mengambilnya. tak jarang yang menyebabkan warga ikut terinjak-injak demi sebuah kue yang dianggap membawa berkah itu. jika malah menimbulkan kerusuhan apakah masih layak disebut berkah?
seperti yang saya lihat di televsi pagi tadi bahwa seorang nenek terinjak-injak di masjid gorontalo untuk mendapatka sebuah kue yang dinamakan kue walima. bahkan masa hampir tidak bisa dikendalikan oleh tim pengamanan.
seperti yang saya lihat di televsi pagi tadi bahwa seorang nenek terinjak-injak di masjid gorontalo untuk mendapatka sebuah kue yang dinamakan kue walima. bahkan masa hampir tidak bisa dikendalikan oleh tim pengamanan.
melihat berita seperti itu hati saya cukup miris juga. hari kelahiran Nabi yang mulia justru di warnai dengan kerusuhan yang jutsru menodai kesuciannya.
kembali pada pembahasan awal yakni menurut saya perlu ada peringatan tertentu di hari maulid nabi. namun bukan dengan cara menodai seperti itu.
melarang perayaan seperti grebeg solo dan sejenisnya secara radikal menurut saya bukan solusi. jika perayaan tersebut malah menambah keimanan kita apakah harus dihilangkan? tentu jangan. ada banyak orang yang kembali mengenang kelahiran dan sejarah Nabi dengan perayaan tersebut. tapi ada banyak pula yang menodai. nah itu masih jadi masalahnya. mengajarkan esensi yang sebenarnya tidak bisa diajarkan sehari dua hari. perlu ada sistem yang diperbaiki dalam mengembangkan ragam-ragam budaya mengenai maulid Nabi.
intinya jangan dihilangkan begitu saja dan tidak dibebaskan tanpa mengenal esensinya. tetap, dalam menjalankan perayaan apapun sekalipun itu dalam hal yang baik tapi harus diperhatikan esensi dan manfaat yang dapat kita ambil dari apa yang kita lakukan.
Wallohu a'lam.............
Wallohu a'lam.............
selamat pagi matahari! selamat pagi untuk pagi itu sendiri! selamat untuk kita semua!
tiba-tiba aku ingin mendengarkan lagu dengan beat yang bersemangat dan langsung terngiang to the sky nya owl city. langsung diputar dan bernyanyi deh sekarang. setelah tiga hari hanya diam di rumah karena flu dan batuk, hari ini merasa jauh lebih baik , aku putuskan untuk segera beraktivitas seperti biasa. go to outdoor and work again! dan lagu ini membuatku cukup semangat untuk mengawali hari walau hidung masih mampet. hihi
check this out!!!!!
Shipwreck in a sea of faces
There's a dreamy world up there
Dear friends in higher places
Carry me away from here
tiba-tiba aku ingin mendengarkan lagu dengan beat yang bersemangat dan langsung terngiang to the sky nya owl city. langsung diputar dan bernyanyi deh sekarang. setelah tiga hari hanya diam di rumah karena flu dan batuk, hari ini merasa jauh lebih baik , aku putuskan untuk segera beraktivitas seperti biasa. go to outdoor and work again! dan lagu ini membuatku cukup semangat untuk mengawali hari walau hidung masih mampet. hihi
check this out!!!!!
To The Sky
Shipwreck in a sea of faces
There's a dreamy world up there
Dear friends in higher places
Carry me away from here
Travel light, let the sun eclipse you
'Cause your flight is about to leave
And there's more to this brave adventure
Than you'd ever believe
'Cause your flight is about to leave
And there's more to this brave adventure
Than you'd ever believe
Birdseye view, awake the stars 'cause they're all around you
Wide eyes will always brighten the blue
Chase your dreams, and remember me, sweet bravery
'Cause after all those wings will take you up so high
Wide eyes will always brighten the blue
Chase your dreams, and remember me, sweet bravery
'Cause after all those wings will take you up so high
So bid the forest floor goodbye
As you race the wind and take to the sky
You take to the sky
As you race the wind and take to the sky
You take to the sky
On the heels of war and wonder
There's a stormy world up there
You can't whisper above the thunder
But you can fly anywhere
There's a stormy world up there
You can't whisper above the thunder
But you can fly anywhere
Purple burst of paper birds this
Picture paints a thousand words
So take a breath of myth and mystery
And don't look back
Picture paints a thousand words
So take a breath of myth and mystery
And don't look back
Birdseye view, awake the stars 'cause they're all around you
Wide eyes will always brighten the blue
Chase your dreams, and remember me, sweet bravery
'Cause after all those wings will take you up so high
Wide eyes will always brighten the blue
Chase your dreams, and remember me, sweet bravery
'Cause after all those wings will take you up so high
So bid the forest floor goodbye
As you race the wind and take to the sky
(Take to the sky)
As you race the wind and take to the sky
(Take to the sky)
There's a realm above the trees
Where the lost are finally found
Touch your feathers to the breeze
And leave the ground
Where the lost are finally found
Touch your feathers to the breeze
And leave the ground
Birdseye view, awake the stars 'cause they're all around you
Wide eyes will always brighten the blue
Chase your dreams, and remember me, sweet bravery
'Cause after all those wings will take you up so high
Wide eyes will always brighten the blue
Chase your dreams, and remember me, sweet bravery
'Cause after all those wings will take you up so high
So bid the forest floor goodbye
As you race the wind and take to the sky
You take to the sky
(You take to the sky)
As you race the wind and take to the sky
You take to the sky
(You take to the sky)
You take to the sky
Terdengar di telingaku lewat headset yang
aku pasang, alunan gending kawih sunda. Selaras dengan siang yang terik seperti
ini membuat kerinduan pada sesuatu. Rindu pada alam pasundan yang menghampar
luas beserta hiruk pikuk manusianya. Padahal aku sendiri masih berada di tanah
sunda, tapi rasa rindu itu suka datang tiba-tiba jika mendengarkan lagu-lagu
tentangnya. Tanpa alasan yang jelas.
“ku lucu malati, nu aya di taman-taman
sari...........”
Itulah lirik pertama yang aku ingat betul
sejak beberapa tahun yang lalu. Dulu kakekku sering menggumamkan kawih ini
padaku. Yang tergambar saat itu adalah aku sedang berada di dapur duduk di jojodog kecil depan hawu sambil membakar opak. Di samping
hawu ada si lutung, kucing peliharaan nenekku yang berwarna hitam kelam. Matahari
terik di luar terasa sampai kedalam karena pintu dapur di buka lebar. Berbaur dengan
hawa panas dari hawu yang kayunya sedang membara merah mengembangkan bulatan
opak yang kadang menitikan noda kehitaman jika segera tidak dibalik. Yang lebih
terasa lagi adalah wangi asap hawu yang mengepul naik ke para diselingi
kilatan sinar matahari yang masuk dari lawang pintu dapur menimbulakn kilauan
keemasan yang mengkilat, indah, membentuk lorong asap meninggi ke para
sampai menembus atap genting, terus ke atas sampai tidak terlihat. Dan saat itu
aku membayangkan kalau asap-asap itu akan terus naik ke langit berkumpul dengan
asap-asap dapur lain kemudian membentuk awan yang menurunkan hujan. Ketika itu aku belum bersekolah jadi
imajinasiku menyebar bebas tanpa ada batasan. Tidak logis namun menyenangkan. Kini
setelah belasan tahun berlalu. Di saat semuanya hanya berupa rindu saja tanpa
ada obatnya. Karena tidak akan ada suara merdu kakekku yang menyanyikan kawih
itu, tidak juga si lutung yang melingkarkan tubuhnya dipinggir hawu, bahkan
hawu tempatku membakar opak dulu sudah direnovasi sedemikian rupa. Juga tak ada
anggapan asap-asap menjadi awan yang menurunkan hujan karena aku sudah jadi
mahasiswa. Tak lagi ada tempat rinduku selain imajinasiku yang menyebar luas
tanpa memedulikan apapun yang ada disampingku sekarang. Untuk sejenak biarakan
aku sendiri tenggelam menyelami masa-masa indah dulu melewati lorong-lorong
waktu , memvisualisasikan apa yang aku lihat seperti apa yaang ada di hatiku. Seiring
gending kecapi ini biarkan aku sejenak membaur dengan rindu yang bergerak tanpa
batas dalam imajinasiku.
Ku lucu malati
Nu aya di taman taman sari
Hiur seungit nu geulis
Nu geulis putri mantili
Nu aya di taman taman sari
Hiur seungit nu geulis
Nu geulis putri mantili
Ku hegar ermawar
Nu aya di taman sekar
Sedeng mangkak barekah
Aduh manis jeung dahlia
Ku lucu wong ayu
Nu geulis putri rengganis
Teuneung ludeng teu keueung
Nu geulis ti arga puri
Nu aya di taman sekar
Sedeng mangkak barekah
Aduh manis jeung dahlia
Ku lucu wong ayu
Nu geulis putri rengganis
Teuneung ludeng teu keueung
Nu geulis ti arga puri
Pencipta: Ibu Saodah Harnadi N.
Lagam: Cianjuran, Degung-Kawih
Laras: Madenda, Pelog
Wanda: Panambih
Lagam: Cianjuran, Degung-Kawih
Laras: Madenda, Pelog
Wanda: Panambih
siang ini terdengar gending kawih yang terdengar serasi dengan siang yang terik. saya jadi ingat almarhum kakek yang suka menyanyikan lagu ini sewaktu saya kecil. jika mendengar lagu-lagu sunda seperti ini entah kenapa ada perasaan yang lain. ada haru, rindu, cinta pada tanah kelahiran yang bernama lain parahiyangan ini. mungkin karena ini tanah kelahiran jadi aku tidak dapat menggambarkan persis perasaan seperti apa yang sekarang tengah saya rasakan. cinta yang tidak beralasan kadang sulit untuk di jelaskan. berasa rindu padahal ada di daerah sendiri, tapi perasaan itu selalu ada. mungkin rindu masa lalu, rindu melewati bertahun-tahun di tanah ini. hingga sekarang sampai pada sebuah keadaan yang dinamakan dewasa. aku jadi bertanya apa saja yang sudah aku berikan untuk tanah yang tidak pernah aku tinggalkan ini. kadang kita hanya merasa cinta saja tanpa ada pembuktian yang nyata. malu juga memang.
baru-baru tanah sunda khususnya juga tanah-tanah budaya lain di indonesia di gemparkan dengan akan di hapuskannya bahasa daerah dari kurikulum pendidikan. mendengar itu saya cukup kaget dan merasa tidak setuju. bahasa daerah adalah bagian dari budaya dan budaya memiliki karakter yang menjadi identitas bangsa. kalau sampai bahasa daerah dihilangkan, maka hilang juga sebagian karakter kita, identitas kita.
jaman terus berkembang, sedikit demi sedikit budaya tergerus globalisasi. teknologi yang menjadi kiblat tertinggi di dunia saat ini semakin tidak terkendali. asimilasi budaya dari berbagai negara beradu keluar masuk tanpa ada batas. meskipun tidak ada salahnya untuk mengetahui budaya lain namun sayangnya pemahaman budaya sendirinya kurang atau bahkan tidak ada. banyak remaja menyerap budaya tanpa mengetahui latar belakang, tujuan dan manfaat yang mereka dapat dari budaya tersebut. yang penting gaya dan gaul. itulah alasan kebanyakan. jika lama-lama terus dibiarkan bisa-bisa nanti kita tidak punya nama.
ternyata kawan-kawan di jejaring sosial pun beranggapan sama. bahkan para aktivis, pendidik dan para sastrawan melakukan demonstrasi menolak kurikulum tersebut. meskipun saya hanya dapat melihat dari televisi, membaca dari koran dan internet tanpa bisa melakukan suatu hal yang konkret. namun, saya berharap kalau bahasa daerah tidak akan di hapuskan. biar ia tetap menjadi bahasa ibu tempat asal mula kita. ibu tempat pulang kita.
baru-baru tanah sunda khususnya juga tanah-tanah budaya lain di indonesia di gemparkan dengan akan di hapuskannya bahasa daerah dari kurikulum pendidikan. mendengar itu saya cukup kaget dan merasa tidak setuju. bahasa daerah adalah bagian dari budaya dan budaya memiliki karakter yang menjadi identitas bangsa. kalau sampai bahasa daerah dihilangkan, maka hilang juga sebagian karakter kita, identitas kita.
jaman terus berkembang, sedikit demi sedikit budaya tergerus globalisasi. teknologi yang menjadi kiblat tertinggi di dunia saat ini semakin tidak terkendali. asimilasi budaya dari berbagai negara beradu keluar masuk tanpa ada batas. meskipun tidak ada salahnya untuk mengetahui budaya lain namun sayangnya pemahaman budaya sendirinya kurang atau bahkan tidak ada. banyak remaja menyerap budaya tanpa mengetahui latar belakang, tujuan dan manfaat yang mereka dapat dari budaya tersebut. yang penting gaya dan gaul. itulah alasan kebanyakan. jika lama-lama terus dibiarkan bisa-bisa nanti kita tidak punya nama.
ternyata kawan-kawan di jejaring sosial pun beranggapan sama. bahkan para aktivis, pendidik dan para sastrawan melakukan demonstrasi menolak kurikulum tersebut. meskipun saya hanya dapat melihat dari televisi, membaca dari koran dan internet tanpa bisa melakukan suatu hal yang konkret. namun, saya berharap kalau bahasa daerah tidak akan di hapuskan. biar ia tetap menjadi bahasa ibu tempat asal mula kita. ibu tempat pulang kita.
Langganan:
Postingan (Atom)